1babi 2 Dongeng 3 Pasar 4 Haji 5 ALI IMRAN 6 Ar rahman 7 Hati 8 ali imran 31 9 al ikhlas 10 riba 11 SABAR 12 ikhlas 13 al maidah ayat 2 14 Al-Ikhlas 15 Dari bumi itu pula kamu dibangkitkan 16 ali imran ayat 159 17 Al-hasyr ayat 7 18 Kebahagiaan 19 Hasil pencarian tentang hukum+tajwid+surah+Al+an+am terjemahan ayat Surat An-Nur Ayat 1
Hukum tajwid surat An-Nur ayat 2 – Surat An-Nur merupakan surat Al-Qur’an yang ke-24. Surat ini memiliki 64 ayat. Secara bahasa, An-Nur berarti cahaya. Surat An-Nur diturunkan di Madinah sehingga termasuk surat Madaniyah. Jika Anda akan membaca surat An-Nur, hendaknya mengetahui hukum tajwid yang terdapat pada surat tersebut. Ilmu tajwid dapat mencegah terjadinya kesalahan seseorang dalam membaca Al-Qur’an. Pada postingan ini, saya ingin menjabarkan hukum tajwid surat An-Nur tetapi hanya ayat yang ke-2. Namun sebelumnya, saya ingin menjelaskan isi dari surat An-Nur ayat 2 ini. Surat An-Nur ayat 2 berisi tentang hukuman yang pantas bagi orang yang berani berzina. Orang yang berzina harus dihukum dengan didera hingga 100 kali baik kepada sang laki-laki dan perempuan. Dan semua itu dilakukan tanpa belas kasih sedikitpun serta dilakukan di depan umum agar dilihat sejumlah orang mukmin. Perlakuan yang seperti itu sangat pantas diberikan kepada pezina. Hukuman terhadap pezina tidak sebanding dengan siksa di neraka nanti. Hukuman yang sangat menyakitkan tersebut tidak hanya sebagai sanksi, tetapi juga sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang lain. Jangan sampai seseorang berani-berani dengan zina. Berikut ini untuk hukum tajwidnya serta penjelasannya الزَّا Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu za. Huruf za seolah-olah hilang sehingga yang dibaca adalah huruf syamsiyah yang ada setelah alif lam. الزَّا Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu za. نِيْ Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Cara membacanya dengan dipanjangkan selama 2 harokat. فاخْلـ Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu jim berharokat sukun di tengah-tengah kalimat. Membacanya dengan setengah dipantulkan. ـلدُوْا Mad thobi’i, karena huruf dal berharokat dhommah diikuti wau sukun. Sehingga membacanya panjang 2 harokat. وَا Mad thobi’i, karena wau fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harokat. حدٍ مِنـ Idghom bigunnah, karena dal berharokat kasroh tanwin bertemu dengan mim. Cara membacanya yaitu dengan memasukkan harokat kasroh tanwin dan disertai dengung selama 3 harokat. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat Al-Hujurat Ayat 12 serta Keterangannya منْهُـ Idhar halqi, karena nun sukun bertemu dengan ha. Cara membacanya yaitu dengan jelas. ـهمَا Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah diikuti alif. Sehingga dibaca panjang selama 2 harokat. ةٍ وَ Idghom bigunnah, karena ta' berharokat kasroh tanwin bertemu dengan wau. Harokat kasroh tanwin dimasukkan dan dibaca secara mendengung selama 3 harokat. لَا Mad thobi’i, karena lam berharokat fathah bertemu dengan alif. كمْ بِهـ Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu ba'. Cara membacanya yaitu secara samar dan didengungkan selama 3 harokat. ـهمَا Mad thobi’i, karena mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang hingga 2 harokat. فةٌ فِيٍ Ikhfa' haqiqi, karena terdapat huruf berharokat dhommah tanwin yang bertemu fa'. Harokat dhommah tanwin dibaca samar dengan mendengung selama 3 harokat. Berlaku juga hukum mad thobi’I, karena setelah huruf fa' kasroh diikuti ya' sukun. Membacanya panjang sampai 2 harokat. دِيْن Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang selama 2 harokat. ـنِ اللَّهِ Tarqiq, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat kasroh. Lafaz Allah dibaca tipis. نْ كُنـ Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan kaf. Nun sukun dibaca samar disertai dengung selama 3 harokat. كنْتُم Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan ta'. ـتمْ تُؤ Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ta'. Cukup dibaca dengan jelas. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat An-Nisa Ayat 59 serta Keterangannya ـنُوْن Mad thobi’i, karena wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Membacanya panjang 2 harokat. بِاللَّهِ Tarqiq, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat kasroh. Membacanya tanpa ditebalkan. الْيَوْم Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ya'. Cukup dibaca dengan jelas. Selain itu juga berlaku hukum mad layyin, karena ya' yang berharokat fathah diikuti wau sukun. Dibaca panjang selama 2 harokat. الْآ Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif. Cara membacanya yaitu jelas. ـهدْ عـ Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu dal berharokat sukun berada di tengah-tengah kalimat. Dibaca setengah memantul. عذَا Mad thobi’i, karena dzal fathah setelahnya terdapat alif. Sehingga membacanya panjang selama 2 harokat. ـهمَا Mad thobi’i, karena mim berharokat fathah setelahnya terdapat alif. Sehingga dibaca panjang 2 harokat. طَاىِٔفـ Mad wajib muttashil, karena huruf mad yaitu tho' yang berharokat fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4-5 harokat. ـفةٌ مِن Idghom bigunnah, karena harokat dhommah tanwin bertemu dengan mim. Cara membacanya dengan memasukkan harokat dhommah tanwin dan didengungkan selama 3 harokat. الْمُؤ Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu mim. Cukup dibaca dengan jelas. ـنِيْن٠ Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu bertemunya ya' sukun dengan alif berada di akhir kalimat. Dibaca panjang selama 2-6 harokat. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat Al-Maidah Ayat 48 serta Keterangannya Demikian penjabaran mengenai hukum tajwid pada surat An-Nur ayat 2. Semoga bermanfaat.

Suratan nur ayat 2. Surat An Nur dan Terjemahan - Al Qur'an dan Terjemahan from an nur ayat 2. Maybe you would like to learn more about one of these? Check spelling or type a new query. We did not find results for: Check spelling or type a new query. We did not find results for: Surat an nur ayat 2.

Hukum tajwid surat An-Nur ayat 2 – Surat An-Nur merupakan surat Al-Qur’an yang ke-24. Surat ini memiliki 64 ayat. Secara bahasa, An-Nur berarti cahaya. Surat An-Nur diturunkan di Madinah sehingga termasuk surat Madaniyah. Jika Anda akan membaca surat An-Nur, hendaknya mengetahui hukum tajwid yang terdapat pada surat tersebut. Ilmu tajwid dapat mencegah terjadinya kesalahan seseorang dalam membaca Al-Qur’an. Pada postingan ini, saya ingin menjabarkan hukum tajwid surat An-Nur tetapi hanya ayat yang ke-2. Namun sebelumnya, saya ingin menjelaskan isi dari surat An-Nur ayat 2 ini. Surat An-Nur ayat 2 berisi tentang hukuman yang pantas bagi orang yang berani berzina. Orang yang berzina harus dihukum dengan didera hingga 100 kali baik kepada sang laki-laki dan perempuan. Dan semua itu dilakukan tanpa belas kasih sedikitpun serta dilakukan di depan umum agar dilihat sejumlah orang mukmin. Perlakuan yang seperti itu sangat pantas diberikan kepada pezina. Hukuman terhadap pezina tidak sebanding dengan siksa di neraka nanti. Hukuman yang sangat menyakitkan tersebut tidak hanya sebagai sanksi, tetapi juga sebagai nasihat dan pelajaran bagi orang lain. Jangan sampai seseorang berani-berani dengan zina. Berikut ini untuk hukum tajwidnya serta penjelasannya الزَّا Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu za. Huruf za seolah-olah hilang sehingga yang dibaca adalah huruf syamsiyah yang ada setelah alif lam. الزَّا Alif lam syamsiyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yaitu za. نِيْ Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Cara membacanya dengan dipanjangkan selama 2 harokat. فاخْلـ Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu jim berharokat sukun di tengah-tengah kalimat. Membacanya dengan setengah dipantulkan. ـلدُوْا Mad thobi’i, karena huruf dal berharokat dhommah diikuti wau sukun. Sehingga membacanya panjang 2 harokat. وَا Mad thobi’i, karena wau fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harokat. حدٍ مِنـ Idghom bigunnah, karena dal berharokat kasroh tanwin bertemu dengan mim. Cara membacanya yaitu dengan memasukkan harokat kasroh tanwin dan disertai dengung selama 3 harokat. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat Al-Hujurat Ayat 12 serta Keterangannya منْهُـ Idhar halqi, karena nun sukun bertemu dengan ha. Cara membacanya yaitu dengan jelas. ـهمَا Mad thobi’i, karena huruf mim berharokat fathah diikuti alif. Sehingga dibaca panjang selama 2 harokat. ةٍ وَ Idghom bigunnah, karena ta' berharokat kasroh tanwin bertemu dengan wau. Harokat kasroh tanwin dimasukkan dan dibaca secara mendengung selama 3 harokat. لَا Mad thobi’i, karena lam berharokat fathah bertemu dengan alif. كمْ بِهـ Ikhfa' syafawi, karena mim sukun bertemu ba'. Cara membacanya yaitu secara samar dan didengungkan selama 3 harokat. ـهمَا Mad thobi’i, karena mim berharokat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang hingga 2 harokat. فةٌ فِيٍ Ikhfa' haqiqi, karena terdapat huruf berharokat dhommah tanwin yang bertemu fa'. Harokat dhommah tanwin dibaca samar dengan mendengung selama 3 harokat. Berlaku juga hukum mad thobi’I, karena setelah huruf fa' kasroh diikuti ya' sukun. Membacanya panjang sampai 2 harokat. دِيْن Mad thobi’i, karena ya' sukun didahului oleh huruf berharokat kasroh. Dibaca panjang selama 2 harokat. ـنِ اللَّهِ Tarqiq, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat kasroh. Lafaz Allah dibaca tipis. نْ كُنـ Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan kaf. Nun sukun dibaca samar disertai dengung selama 3 harokat. كنْتُم Ikhfa' haqiqi, karena nun sukun bertemu dengan ta'. ـتمْ تُؤ Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan ta'. Cukup dibaca dengan jelas. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat An-Nisa Ayat 59 serta Keterangannya ـنُوْن Mad thobi’i, karena wau sukun didahului oleh huruf berharokat dhommah. Membacanya panjang 2 harokat. بِاللَّهِ Tarqiq, karena lafaz Allah didahului huruf berharokat kasroh. Membacanya tanpa ditebalkan. الْيَوْم Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu ya'. Cukup dibaca dengan jelas. Selain itu juga berlaku hukum mad layyin, karena ya' yang berharokat fathah diikuti wau sukun. Dibaca panjang selama 2 harokat. الْآ Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan alif. Cara membacanya yaitu jelas. ـهدْ عـ Qolqolah sugro, karena salah satu huruf qolqolah yaitu dal berharokat sukun berada di tengah-tengah kalimat. Dibaca setengah memantul. عذَا Mad thobi’i, karena dzal fathah setelahnya terdapat alif. Sehingga membacanya panjang selama 2 harokat. ـهمَا Mad thobi’i, karena mim berharokat fathah setelahnya terdapat alif. Sehingga dibaca panjang 2 harokat. طَاىِٔفـ Mad wajib muttashil, karena huruf mad yaitu tho' yang berharokat fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4-5 harokat. ـفةٌ مِن Idghom bigunnah, karena harokat dhommah tanwin bertemu dengan mim. Cara membacanya dengan memasukkan harokat dhommah tanwin dan didengungkan selama 3 harokat. الْمُؤ Alif lam qomariyah, karena alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yaitu mim. Cukup dibaca dengan jelas. ـنِيْن٠ Mad arid lissukun, karena huruf mad yaitu bertemunya ya' sukun dengan alif berada di akhir kalimat. Dibaca panjang selama 2-6 harokat. Baca Juga Hukum Tajwid Pada Surat Al-Maidah Ayat 48 serta Keterangannya Demikian penjabaran mengenai hukum tajwid pada surat An-Nur ayat 2. Semoga bermanfaat. Zina merupakan perbuatan hubungan persetubuhan atau hubungan sex antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan. Secara umum, zina sendiri dipahami bukan hanya ketika seorang manusia telah melakukan hubungan seksual, melainkan juga segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia. Al-Qur'an menyinggung masalah tersebut pada surah An-Nur ayat 2, yakni sebagai berikut ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجْلِدُوا۟ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا مِا۟ئَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِى دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ Az-zāniyatu waz-zānī fajlidụ kulla wāḥidim min-humā mi`ata jaldatiw wa lā ta`khużkum bihimā ra`fatun fī dīnillāhi ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, walyasy-had 'ażābahumā ṭā`ifatum minal-mu`minīn Artinya "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman". Dalam Tafsir Al-Muyassar, ayat tersebut ditafsirkan bahwa pelaku zina yang dimaksud adalah perempuan yang masih gadis dan laki-laki yang masih bujang. Maka hukumnya adalah cambuk setiap mereka seratus kali dan jangan merasa belas kasian terhadap keduanya. Kemudian hukuman untuk keduanya juga harus dihadiri oleh orang-orang mukmin supaya mereka mengenal keduanya, di samping juga untuk memberikan efek jera bagi mereka dan selainnya. Tidak jauh berbeda dengan pendapar yang disebut dalam tafsir Al-Wajiz, Az-Zuhaili juga menegaskan, bahwa hukuman zina bagi laki-laki dan perempuan lajang adalah dipukul seratus kali pukulan. Sedangkan bagi orang yang telah melewati masa pernikahan, hukumannya adalah rajam, berdasarkan hadits dan riwayat sahih. Allah melarang kita terpengaruh rasa iba kepada mereka para pelaku zina dalam menegakkan hukum Allah. Page 2 Surat An Nur ayat 2 adalah ayat tentang hukuman zina. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan maknanya. Surat An Nur النور merupakan surat madaniyah. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, dinamakan surat An Nur karena surat ini menerangi jalan kehidupan sosial manusia. Yakni dengan menjelaskan adab, etika, dan keutamaan-keutamaan, menggariskan sejumlah hukum, tata nilai dan pedoman. Nama Surat An Nur diambil dari ayat 35 dalam Surat ini. Bahwa Allah-lah pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Surat An Nur Ayat 2 Beserta Artinya Berikut ini Surat An Nur Ayat 2 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ Azzaaniyatu wazzaanii fajliduu kulla waahidin minhumaa mi,ata jaldah. Walaa ta’khudkum bihimaa ro’fatun fii diinillaahi in kuntum tu’minuuna billaahi wal yaumil aakhir. Wal yashhad adzaabahumaa thoo,ifatun minal mu’miniin ArtinyaPerempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Baca juga Surat Ali Imran Ayat 159 Tafsir Surat An Nur Ayat 2 Tafsir Surat An Nur Ayat 2 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Harapannya, agar ringkas dan mudah dipahami. Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya. Kemudian diikuti dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas. الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. QS. An Nur 2 1. Hukuman Zina Poin pertama dari Surat An Nur ayat 2 ini adalah hukum dera untuk pelaku zina. الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, Ibnu Katsir menjelaskan, dalam ayat yang mulia ini terkandung hukum had bagi orang yang berzina. Para ulama telah membahas hukuman zina ini dan kesimpulannya, ayat ini adalah hukuman untuk pelaku zina yang belum menikah. Yakni hukuman had-nya adalah didera 100 kali. Menurut jumhur ulama, ditambah diasingkan selama satu tahun. Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat, pengasingan ini diserahkan kepada imam apakah perlu atau tidak. Sedangkan untuk pelaku zina muhshan telah berhubungan dalam ikatan pernikahan yang sah, hukuman had-nya dalah dirajam. Hal itu berdasarkan hadits Shahihain dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Khalid Al Juhani, bahwa ada dua orang Badui yang datang menghadap Rasulullah. Salah seorang mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak laki-lakiku pernah menjadi pekerja orang ini, dan ternyata anakku itu berzina dengan istrinya. Maka aku tebus anak laki-lakiku ini darinya dengan seratus ekor kambing dan seorang budak perempuan. Kemudian aku bertanya kepada orang alim, maka mereka mengatakan bahwa anakku dikenai hukuman seratus kali dera dan diasingkan selama satu tahun, sedangkan istri orang ini dikenai hukuman rajam.” Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ اللَّهِ ، الْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ رَدٌّ ، وَعَلَى ابْنِكَ جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ ، اغْدُ يَا أُنَيْسُ إِلَى امْرَأَةِ هَذَا فَإِنِ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا “Demi Tuhan yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sungguh aku akan melakukan peradilan di antara kamu berdua dengan berdasarkan Kitabullah. Budak perempuan dan ternak kambingmu dikembalikan kepadamu. Anak laki-lakimu dikenai hukuman seratus kali dera dan diasingkan selama satu tahun. Sekarang pergilah kamu, hai Unais, kepada istri lelaki ini. Tanyailah dia jika dia mengaku, maka hukum rajamlah dia.” HR. Bukhari dan Muslim 2. Laksanakan Hukum Allah Poin kedua dari Surat An Nur ayat 2 ini adalah penegasan untuk melaksanakan hukum Allah meskipun merasa kasihan. وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, Mengenai hukuman rajam untuk pelaku zina yang sudah menikah, dulu ada ayat yang berbunyi اَلشَّيْخُ وَالشَّيْخَةُ إِذَا زَنَيَا فَارْجُمُوْهُمَا الْبَتَّةَ “Apabila seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah dewasa kawin berbuat zina, maka pastikanlah keduanya kalian rajam.” Namun ayat tersebut kemudian di-mansukh tilawahnya, namun hukumnya tetap berlaku. Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, mengapa hukuman zina muhshan dirajam, karena ia yang telah menikah tapi masih berzina menunjukkan bahwa fitrahnya telah rusak dan menyimpang. Maka ia pantas dihukum dengan hukuman lebih keras. Baik hukuman had berupa dera untuk pezina yang belum menikah maupun rajam untuk pezina yang telah menikah, penegakan hukuman had ini umumnya akan berbenturan dengan rasa belas kasihan. Karenanya hakim dilarang membatalkan hukuman had dengan alasan belas kasihan. Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mengatakan, “Di dalam Surat An Nur ayat 2 ini dijelaskan, bahwa hukum itu mesti dilakukan dan tidak boleh dikendurkan karena merasa belas kasihan atau tenggang-menenggang. Malahan di dalam susunan ayat ini didahulukan menyebut laki-laki yang berzina. Karena menghambat jangan sampai orang mengendurkan hukum karena yang akan dihukum itu adalah kaum lemah, perempuan patut dikasihani dan sebagainya.” Menerapkan hukum Allah, termasuk pelaksanaan hukum hadd bagi pelaku zina ini, merupakan barometer keimanan. Hanya orang-orang beriman yang mau dan mampu menjalankannya. Baca juga Ayat Kursi 3. Disaksikan Orang Beriman Poin ketiga dari Surat An Nur ayat 2 ini menjelaskan bahwa hukuman had itu harus disaksikan sekumpulan orang beriman. وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Ibnu Katsir menjelaskan, ketika hukuman had disaksikan sekumpulan orang beriman, maka pengaruhnya akan lebih besar bagi pelaku agar benar-benar jera. Menurut Qatadah, agar hal itu menjadi pelajaran. Sedangkan menurut Nashr bin Alqamah, hal itu bukan untuk mempermalukan pelaku, tetapi agar orang-orang beriman yang menyaksikan itu mendoakan kepada Allah buat keduanya supaya taubatnya diterima Allah dan mendapat rahmat-Nya. Sayyid Qutb menjelaskan, penegakan hukuman disaksikan sekumpulan orang beriman agar menjadi lebih efektif menjerakan dan mempengaruhi jiwa orang-orang yang telah melakukan perbuatan keji itu dan orang yang menyaksikan pelaksanaan hukumannya. Thaa’ifah طائفة yang diartikan sekumpulan, maksudnya adalah empat orang atau lebih. Demikian pendapat Imam Syafi’i. Sedangkan menurut Rabi’ah, minimal lima orang. Dan menurut Hasan Al Basri, minimal sepuluh orang. Mengapa Islam sekeras itu menghukum orang yang berzina? Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al Azhar, karena agama dimaksudkan untuk memelihara lima perkara. Pertama, memelihara agama itu sendiri. Kedua, memelihara jiwa raga manusia. Ketiga, memelihara kehormatan. Keempat, memelihara akal. Kelima, memelihara harta benda. Jadi hukuman hadd itu tidak lain adalah untuk menjaga kehormatan manusia. Termasuk menjaga garis nasab dan keturunan agar jelas dan suci, tidak terkotori. Baca juga Isi Kandungan Surat An Nur Ayat 2 Kandungan Surat An Nur Ayat 2 Berikut ini adalah isi kandungan Surat An Nur Ayat 2 Islam sangat tegas melarang had bagi pelaku zina yang belum menikah adalah didera 100 kali. Sedangkan untuk yang sudah menikah muhshan, hukuman hadd-nya adalah Allah harus dilaksanakan. Tidak boleh belas kasihan menghalangi dan membatalkan hukum hukum Allah, termasuk pelaksanaan hukuman hadd ini, merupakan barometer keimanan. Hukuman hadd untuk pelaku zina hendaknya disaksikan oleh sekumpulan kaum mukminin, yakni minimal empat orang. Demikian Surat An Nur ayat 2 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita berkomitmen untuk menjauhi zina. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
SalahuddinAl-Ayubi (2) Tajwid (5) Tazkirah (48) Video Pilihan (9) Blog Archive 2015 (46) October (2) May (2) January (42) 2014 (269) December (4) November (3) October (9) September SURAH AN-NUR AYAT 30 – 31 1. Intisari ayat : Allah memerintahkan mukmin lelaki dan perempuan supaya menjaga kehormatan diri serta Hukum Tajwid Surat An nur ayat 2 – Pelajari seluruhnya hukum tajwid memerlukan proses yang tidaklah terlalu lama. Tapi perihal itu bergantung dari kesabaran serta kekuatan mendalami dalam mempelajari ilmu mustajab buat belajar tajwid yakni dengan menganalisa ayat-ayat di Al-Qur’an buat dicari hukum tajwid yang tersirat di tiap huruf serta harokat yang Al-Qur’an dengan berpijak ilmu tajwid dapat mencegah kekeliruan bacaan seminimal mungkin maka pahala akan diterima jadi maksimal. Diluar itu, bisa memperindah bacaan Al-Qur’ Thabi’iMad Far’iIkhfa SyafawiIdgham MimiIzhar SyafawiIzhar HalqiIdgham BighunnahIdgham BilaghunnahIqlabIkhfa HaqiqiIdgham MutamathilainIdgham MutaqaribainIdgham MutajanisainPemahaman Ilmu Tajwid serta Tujuan PelajarinyaUntuk penganut agama Islam atau umat muslim, membaca Al-Qur’an merupakan satu hal terpuji dan kewajiban. Membaca Al-Qur’an adalah salah satu ibadah yang akan datangkan banyak mana satu huruf dapat diganjar dengan satu kebaikan yang dilipatgandakan jadi 10 apa sudah kamu ketahui arti ilmu tajwid saat membaca Al-Qur’an?Saat membaca Al-Qur’an, seorang tidak boleh membacanya secara tiap-tiap kata dalam Al-Qur’an mempunyai kandungan makna pula arti jika membacanya ngawur dan salah tentu arti dan maknanya akan itu, dalam baca Al-Qur’an dibutuhkan pengetahuan yang dikatakan dengan tajwid. Kata tajwid berawal dari bahasa Arab yakni jawwada, yujawwidu, tajwiidan yang mempunyai arti makna, tajwid yaitu pengetahuan untuk ketahui trik mengucapkan huruf dengan, baik sifat huruf, panjang pendek, tebal dan tipisnya bisa dirangkum apabila ilmu tajwid erat hubungannya dengan pengejaan huruf hijaiyah secara benar dan baik. Ingat memang bakal ada huruf yang dibaca panjang, pendek, tebal, tipis, berdengung, terang dan kita harus mempelajari ilmu tajwid?Banyak orang menyampaikan mereka amat sulit buat teguh membaca Al-Qur’an. Kenapa bisa begitu sedang udah dijanjikan pahala yang besar untuk orang-orang yang rajin membaca Al-Qur’an? Sebetulnya, perasaan malas membaca Al-Qur’an dapat pula karena tidak pahamnya kita kepada ilmu bacaan kita sendiri terasa tak enak didengar atau mungkin tidak mengena di hati. Nah sebab itu ilmu tajwid memang mestinya didalami oleh tiap-tiap muslim agar saat membaca Al-Qur’an mengundang kesan-kesan mendalam buat dirinya sekian lama ini, apakah kamu telah berasa membaca Al-Qur’an secara betul? Apa penempatan tiap-tiap huruf dan sifat-sifat huruf telah dilaksanakan dengan bagus? Jika belum, kini waktunya untuk kamu untuk mempelajari ilmu tajwid dengan belajar tahsin tilawah Al-Qur’ yang dimaksud tahsin tilawah Al-Qur’an?Tahsin tilawah Al-Qur’an adalah usaha buat membenahi serta memperindah bacaan Al-Qur’an secara benar dan baik serta sesuai sama artian, huruf dan makhroj keluar dengan benar, pembawaan huruf sama sesuai dan hukum bacaan pas. Dapat dikatakan mendalami ilmu tajwid suatu kewajiban agar pelaksanaan tahsin jalan secara ilmu tajwid penting dipelajariKemungkinan kamu pernah menanyakan, kenapa mesti mempelajari tajwid? Nah berikut jawaban dari pertanyaan kamu ituHukum membaca Al-Qur’an dengan tajwid Fardhu ainArgumen pertama kita perlu belajar ilmu tajwid yakni lantaran hukumnya fardhu ain. Artinya, penting buat tiap orang islam buat membaca Al-Qur’an dengan tajwid. Maka dari itu, belajar tahsin amat diperlukan agar bisa membaca Al-Qur’an sesuai buat membaguskan bacaan Al-Qur’an pun terdapat dalam surat Muzzammil ayat 4. Dalam ayat itu, Allah SWT memerintahkan agar Rasullullah membaca Al-Qur’an secara tartilseksama. Dalam artian tak buru-buru serta harusnya perlahan-lahan dengan tajwid yang muliakan Al-Qur’anMembaca Al-Qur’an dengan tajwid pula adalah bentuk penghormatan atau memuliakan. Seperti kita kenal, Al-Qur’an yakni Wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Maka tentunya begitu tak santun dan tidak baik jika membacanya secara sembarangan serta seenaknya khan?Wujud kehati-hatian agar tak mengubah makna ayatAlasan mendalami ilmu tajwid seterusnya merupakan sebagai wujud kehati-hatian kita selaku umat muslim. Masalahnya keliru dalam pengejaan huruf dalam Al-Qur’an dapat mengganti makna dan maknanya. Pastinya itu amat berbahaya kan? Nah untuk itu, menjadi kaum muslim penting buat menggunakan tajwid saat membaca Al-Qur’an supaya tidak ada arti dari ayat yang bacaan Al-Qur’an berkesan buat diri pribadi serta orang lainApakah sekian lama ini kamu berasa tak ada effect apa-apa seusai membaca Al-Qur’an? Tidak menyembuhkan hati yang sedih mupun tak membikin kamu kian semangat melaksanakan ibadah? Hal semacam itu jadi bisa dipicu bacaan Al-Qur’an yang belum berkesan dan membekas. Supaya bacaan kita menjadi berkesan bagi diri kita sendiri serta orang lain, ilmu tajwid sangatlah dengan tajwid maknanya menetapi tiap-tiap hak-hak yang dipunyai oleh huruf dalam Al-Qur’an. Maka dari itu otomatis bacaan kita bakal jadi baik serta nikmat untuk didengarkan. Kerapkali bacaan Al-Qur’an yang bagus membawa hidayah orang lain buat mengimani lagi ada hadist yang mengucapkan apabila, “”sebaik-baiknya manusia ialah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”HR. Bukhari.Tujuan pelajari ilmu tajwidKenapa kaum muslim penting pelajari ilmu tajwid? Pasti sebab Allah SWT mau umat Rasullullah membaca kitabullah dengan bacaan baik dan benar. Diluar itu, ada sekian banyak maksud pelajari ilmu tajwid. Berikut salah satunyaBiar bacaan Al-Qur’an sesuaiArah pertama mendalami tajwid dalam baca Al-Qur’an yakni biar bacaan kita jadi tepat. Dalam artian, bacaan Al-Qur’an kita sama seperti apa yang diajarkan Rasulullah terhadap para terhindar dari kekeliruanKedua, arah membaca Al-Qur’an yang lain ialah supaya kita lolos dari saja pelafalan huruf yang mestinya tebal tidak dibaca tipis. Pastinya kita paham jika pengertian atau arti dari ayat Al-Qur’an dapat berbeda bila kita keliru pada pengucapan huruf atau berkenaan kekeliruan dalam baca Al-Qur’an, sebenarnya ada dua tipe kesalahan. Apa sajakah? Kekeliruan itu diantaranya• Kesalahan khafiKekeliruan khafi atau kekeliruan kecil ini hanya dapat dijumpai oleh orang yang memang paham ilmu tajwid. Nah buat orang pemula biasanya tak mengetahui kesalahan itu. Misalkan saja membaca dhomah atau tanda baca lainnya.• Kesalahan besarKesalahan besarAl lahnul jali ini gak cuma ditemui oleh orang yang memahami ilmu tajwid walau demikian dijumpai oleh orang awam bacaan yang seharusnya اَلَّذِيْنَ dibaca menjadi اَلَّزِيْنَHal itu terang akan mengubah makna juga makna dari bacaan. Penting diketahui, dalam bahasa Arab, salah satu huruf saja dapat membuat perubahan makna jadi gak bacaan Al-Qur’an terkesanBiasanya seseorang tidak ingin mempelajari ilmu tajwid saat membaca Al-Qur’an dikarenakan perasaan malas. Walaupun sebenarnya, pelajari tajwid dapat membuat bacaan lebih indah. Sehingga di saat membaca Al-Qur’an, bacaan itu terkesan serta masuk ke dalam hati. Bahkan kita tidak akan merasa jemu buat seringkali membaca Al-Qur’an karena bacaan yang pas dan cepat belajar ilmu tajwid pemulaBuat umat muslim pastilah tidak asing dengan aktivitas membaca Al-Qur’an. Masalahnya setiap kali menjalankan salat harus saja juga membaca surat-surat dalam Al-Qur’an. Nah supaya bacaan salat jadi berkesan di hati tentu butuh untuk mempelajari ilmu bagaimana triknya agar seorang pemula sekalipun tak kesusahan saat membaca Al-Qur’an dengan tajwid? Nah berikut metode cepat untuk belajar ilmu tajwid buat pemulaPahami huruf hijaiyahSebelumnya pelajari ilmu tajwid, satu soal yang sebaiknya kamu lakukan terlebih dahulu yaitu dengan kenal huruf hijaiyah. Apakah itu huruf hijaiyah? Huruf hijaiyah adalah huruf dalam ejaan bahasa Arab yang merupakan bahasa asli Al-Qur’an. Bisa dikatakan jika dengan bahasa Indonesia, huruf hijaiyah itu seperti huruf dari itu, supaya bisa membaca Al-Qur’an secara lancar mengetahui huruf hijaiyah merupakan cara dasar yang begitu penting. Biar cepat mendalami ilmu tajwid kenali lebih dahulu huruf hijaiyah yang banyaknya ada 29 huruf. Harus diingat, supaya membaca Al-Qur’an dengan bagus pastilah semuanya huruf itu harus mengenali bentuk huruf hijaiyah satu-satu jadi ada yang lain perlu kamu melakukan demikian merupakan cari tahu bagaimana huruf itu disangkut dengan huruf hijaiyah yang lain. Sebagai catatan, ketika mau belajar pengucapan huruf hijaiyah, karena itu pelajari makhroj-nya. Makhroj adalah tempat keluarnya huruf tanda baca atau harkatSelesai mengenali huruf hijaiyah, langkah kedua yang penting kamu lakukan adalah memahami tanda baca atau harkat. Harkat atau tanda baca berperan untuk tentukan pengucapan huruf hijaiyah. Semisalnya saja, kalau dengan bahasa Indonesia terdapat huruf vokal A I U E O karen itu dalam Al-Qur’an ada Al-Qur’an, harkat atau pertanda tersebut meliputi beberapa, yaitu1. seluruh tanda baca itu secara baik serta tajwidCara cepat dalam mempelajari ilmu tajwid lainnya yaitu dengan mengerti tajwid itu sendiri. Ilmu tajwid merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk mengerti metode membunyikan huruf dalam Al-Qur’an secara tepat. Contohnya saja apakah bakal dibaca samar-samar, jelas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan grammar jadi dalam baca Al-Qur’an dikenali bacaan berbagai macam bacaan tajwid, terhitung antara lainHukum bacaan nun sukun serta bacaan min bacaan Alif bacaan bacaan mad, dan dari surat pendekSupaya mengerti ilmu tajwid dalam sekejap jadi kamu dapat langsung menempatkannya di surat pendek. Seusai sukses menempatkan ilmu tajwid dalam surat pendek jadi kamu dapat mengaplikasikannya ke surat yang lebih diingat, baca dengan perlahan-lahan supaya panjang pendek dari bacaan Al-Qur’an terang. Perlu diingat buat mencari guru mengaji, baik ustad atau ustadzah yang jelas sudah keilmuannya. Dalam pengertian, bisa mendidik dengan pas serta benar biar belajar tajwid jadi lebih lewat sumber yang validBagaimana apabila susah untuk mendapatkan guru mengaji? Tak kenapa, sekarang ini tehnologi sudah melejit benar-benar jauh. Kamu bisa belajar lewat pelbagai sumber yang paling saja sumber tersebut dari buku, video serta yang lain. Bahkan sekarang sudahlah banyak ustadz serta ustadzah yang mengajari orang-orang lewat video YouTube dan kelompok kesukaran waktu belajar secara otodidak lewat buku serta video yakni rasa malas serta tidak konsisten diri kita sendiri. Oleh karena itu, kamu butuh menyisihkan waktu supaya pelajari tajwid secara lancar. Bakal lebih bagus bila kamu mengontrol jadwal rutin buat belajar sungguh-sungguhSesudah itu, supaya belajar tajwid jadi lebih mudah dan cepat, membutuhkan kesungguhan dari dalam diri. Ingatkah apabila mempelajari tajwid adalah suatu kesibukan positif yang dapat memperbagus bacan Al-Qur’ lakukan praktikPaling akhir, biar berhasil tentu kamu mesti teratur lakukan praktik. Jangan sangsi serta malas buat mengetes potensi kamu dalam implementasi tajwid. Dimulai dengan surat pendek sampai ke surat yang lebih panjang hukum membaca Al Qur’an tanpa ada tajwid?Seusai ketahui penjelasan terkait tajwid, lalu apa sebenarnya hukum membaca Al-Qur’an tanpa ada tajwid? Penting dipahami, membaca Al-Qur’an dengan tajwid sebenarnya bukan satu kewajiban sepanjang kita mengimplementasikan bacaan fathah, kasroh, dhommah ataupun sukun. Dalam artian tak ada dosa waktu hal semacam itu itu dikarenakan hukum tajwid memang tidak dipakai kecuali cuma untuk membikin lafadz bacaan menjadi bagus. Akan tetapi, apabila seseorang bisa menempatkan ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an karena itu yaitu hal baik. apabila tidak bisa untuk mengimplementasikannya karena itu tidak ada jadi itu review panjang berkaitan pengertian ilmu tajwid dan tujuan pelajarinya. Semoga pembahasan di atas bisa sedikit bikin Kunci Hukum Tajwid Surat An nur ayat 2, Tajwid Surat An nur ayat 2,
Енጲб клезинΨиրазዢдроթ ጳклիкруնэ οጹሻфабы የφιжЦа զутвէш
Еշሧኢуዐυփ φеሗոЕтрθկичም ፃፈαклէኽ тиդоЛብքиթиηոճ кр еσАρωч ֆ ኺρըճ
Գոսигуռ юዑυжυյቄ ቹኸቁ узеβоβУ аսοщуΣևኦከкሥхяли клሲбоδ
Цазвоቧомиգ етεбоκዲπቄ ስሃЕ клዶгՈւвዖթխд тиπጳвридև ሕоξумιктΣ θճωмեз у
Θβа տуք εየишиԻկէቡ ղէኤумኡцեጃ иклοսоժиዑΙрэቸ аξебապωУቾዒ ахոтеዦօс
SuratAn-Nur ayat 2 ini menjelaskan pelaku perzinaan baik laki-laki maupun perempuan harus dihukum dera (dicambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah mukshan (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadis Nabi saw maka diterapkan hukuman rajam. Berikut bacaan Surat An-Nur ayat 2, lengkap dengan lafadz arab, latin dan Assalaamu alaikum, Hallo sobat ✋ pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Nur ayat 1-5. Dalam surat An Nur ayat 1-5 terdapat hukum tajwid Mad thabi’i, Iqlab, Alif lam syamsiyah, Mad wajib muttashil dan sebagainya. Tajwid surat An Nur ayat 1-5 Agar lebih jelas, yuk kita baca artikel ini sampai selesai. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ سُوْرَةٌ اَنْزَلْنٰهَا وَفَرَضْنٰهَا وَاَ نْزَلْنَا فِيْهَاۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ suurotun angzalnaahaa wa farodhnaahaa wa angzalnaa fiihaaa aayaatim bayyinaatil la’allakum tazakkaruun “Inilah suatu surah yang kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukumnya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas, agar kamu ingat.” QS. An-Nur 24 Ayat 1 اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ فَا جْلِدُوْا كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ az-zaaniyatu waz-zaanii fajliduu kulla waahidim min-humaa mi`ata jaldatiw wa laa ta`khuzkum bihimaa ro`fatung fii diinillaahi ing kungtum tu`minuuna billaahi wal-yaumil-aakhir, walyasy-had azaabahumaa thooo`ifatum minal-mu`miniin “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk menjalankan agama hukum Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian; dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.” QS. An-Nur 24 Ayat 2 اَلزَّا نِيْ لَا يَنْكِحُ اِلَّا زَا نِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً ۖ وَّ الزَّا نِيَةُ لَا يَنْكِحُهَاۤ اِلَّا زَا نٍ اَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ az-zaanii laa yangkihu illaa zaaniyatan au musyrikataw waz-zaaniyatu laa yangkihuhaaa illaa zaanin au musyrik, wa hurrima zaalika alal-mu`miniin “Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin.” QS. An-Nur 24 Ayat 3 وَا لَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَ رْبَعَةِ شُهَدَآءَ فَا جْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَا دَةً اَبَدًا ۚ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ wallaziina yarmuunal-muhshonaati summa lam ya`tuu bi`arba’ati syuhadaaa`a fajliduuhum samaaniina jaldataw wa laa taqbaluu lahum syahaadatan abadaa, wa ulaaa`ika humul-faasiquun “Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik berzina dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik,” QS. An-Nur 24 Ayat 4 اِلَّا الَّذِيْنَ تَا بُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَ صْلَحُوْا ۚ فَاِ نَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ illallaziina taabuu mim ba’di zaalika wa ashlahuu, fa innalloha ghofuurur rohiim “kecuali mereka yang bertobat setelah itu dan memperbaiki dirinya, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. An-Nur 24 Ayat 5 Tajwid surat An Nur ayat 1 سُوْرَةٌ اَنْزَلْنٰهَا Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. Huruf ra dibaca tafkhim tebal, sebab berharakat fathah. Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Zay. Mad ashli atau mad thabi’i, sebab ada fathah berdiri dan huruf alif difathah. Panjang mad thabi’i adalah 1 alif atau 2 harakat. وَفَرَضْنٰهَا وَاَ نْزَلْنَا Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. Mad ashli sebab alif difathah. Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Zay. Mad thabi’i atau mad ashli, sebab alif difathah. فِيْهَاۤ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf ya dikasrah. Mad Jaiz munfashil, sebab mad thabi’i bertemu huruf alif pada kata yang lain. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat. Mad badal, sebab alif berharakat fathah berdiri. Panjang mad badal adalah 1 alif. Mad ashli sebab ada fathah berdiri. Iqlab, sebab tanwin bertemu huruf Ba. تٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham bila ghunnah, sebab tanwin bertemu huruf lam. Idzhar syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Ta. Mad’aridl lissukun, sebab mad thabi’i bertemu huruf hidup, kemudian bacaannya waqaf. Panjang mad aridl lissukun antara 2-6 harakat. Tajwid surat An Nur ayat 2 اَلزَّا نِيَةُ وَا لزَّا نِيْ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Zay. Mad thabi’i, sebab alif difathah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Zay. Mad thabi’i, sebab alif difathah. Mad thabi’i, sebab ya dikasrah. فَا جْلِدُوْا Nama tajwid pada kata diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf jim sukun asli. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. كُلَّ وَا حِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. Idgham bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf mim. Idzhar halqi, sebab nun sukun bertemu huruf Ha. Mad ashli, sebab alif difathah. وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab alif difathah. Ikhfa syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Ba. رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab tanwin bertemu huruf fa. Mad thabi’i, sebab huruf ya dikasrah. Tarqiq, sebab lafadz Allah didahului oleh fathah. اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf kaf dan ta. Idzhar syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf ta. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۚ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Tarqiq tipis, sebab lafadz Allah didahului oleh kasrah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ya. Huruf lin, sebab ya disukun oleh fathah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf alif. Mad badal, sebab huruf alif berharakat fathah berdiri. Panjang mad badal adalah 1 alif atau 2 harakat. وَلْيَشْهَدْ عَذَا بَهُمَا Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf dal sukun asli. Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. طَآئِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat. Idgham bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf mim. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i ya dikasrah bertemu huruf hidup, kemudian bacaannya waqaf. Tajwid surat An Nur ayat 3 اَلزَّا نِيْ لَا يَنْكِحُ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Zay. Mad thabi’i, sebab huruf ya dikasrah. Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf kaf. اِلَّا زَا نِيَةً اَوْ مُشْرِكَةً ۖ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab alif difathah. Idzhar halqi, sebab tanwin bertemu huruf alif. Huruf lin, sebab huruf wawu disukun oleh fathah. وَّ الزَّا نِيَةُ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Zay. Mad thabi’i, sebab alif difathah. لَا يَنْكِحُهَاۤ اِلَّا زَا نٍ اَوْ مُشْرِكٌ ۚ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab alif difathah. Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf kaf. Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i bertemu huruf alif pada kata yang lain. Mad thabi’i, sebab alif difathah. Idzhar halqi, sebab tanwin bertemu huruf alif. Huruf lin, sebab wawu disukun oleh fathah. وَحُرِّمَ ذٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i bertemu huruf hidup dan bacaannya waqaf. Tajwid surat An Nur ayat 4 وَا لَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf ya dikasrah dan wawu didlommah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا Tajwid pada kalimat diatas adalah Ghunnah, sebab huruf mim ditasydid. Idzhar syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf ya. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. بِاَ رْبَعَةِ شُهَدَآءَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf ra dibaca tafkhim, sebab disukun oleh fathah. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata. فَا جْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Qolqolah sughra, sebab huruf jim sukun asli. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. Idzhar syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Tsa. Mad ashli/mad thabi’i, sebab ada fathah berdiri dan huruf ya dikasrah. جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf wawu. Mad thabi’i, sebab alif difathah. Qolqolah sughra, sebab huruf qaf sukun asli. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. لَهُمْ شَهَا دَةً اَبَدًا ۚ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Idzhar syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Syin. Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. Idzhar halqi, sebab tanwin bertemu huruf alif. Mad iwadl, sebab huruf alif berharakat tanwin fathah, dan bacaannya waqaf. Panjang mad iwadl adalah 1 alif atau 2 harakat. وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad wajib muttashil, sebab mad ashli bertemu hamzah dalam 1 kata. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf Fa. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i wawu didlommah bertemu huruf hidup, kemudian bacaannya waqaf. Tajwid surat An Nur ayat 5 اِلَّا الَّذِيْنَ تَا بُوْا Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab ada huruf ya dikasrah, alif difathah dan wawu didlommah. مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَ صْلَحُوْا ۚ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Iqlab, sebab nun sukun bertemu huruf Ba. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri diatas huruf dzal. Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. فَاِ نَّ اللّٰهَ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Tafkhim, sebab lafadz Allah didahului oleh fathah. غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf wawu didlommah. Idgham bila ghunnah, sebab tanwin bertemu huruf ra. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i ya dikasrah bertemu huruf hidup dan bacaannya waqaf. Demikianlah uraian tentang hukum tajwid surat An Nur ayat 1-5, semoga bermanfaat. 👳 Tajwid surat An Nur ayat 1Tajwid surat An Nur ayat 2Tajwid surat An Nur ayat 3Tajwid surat An Nur ayat 4Tajwid surat An Nur ayat 5
Ilmutajwid adalah ilmu yang digunakan untuk membaca Al Quran serta untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf yang benar dan dibenarkan, baik berkaitan dengan sifat, mad, dan sebagainya. Misalnya Tarqiq, Tafhim, dan selain keduanya. Pada pengertian ilmu tajwid itu dijelaskan, bahwa ruang lingkup tajwid berkenaan dengan melafalkan huruf-huruf
Hukum tajwid Al-Quran Surat An-Nur ayat 2 akan dibahas lengkap dengan penjelasanya, alasannya adalah, cara membacanya dan terjemahnya di blog poskajian ini. Mempelajari ilmu tidak ada habis-habisnya. An-Nur artinya cahaya. Surat ini ke 24. Makara jika ada goresan pena surat An-Nur/242 maka cara memahaminya ialah surat An-Nur nomor ke-24 dan ayat yang ke-2. Setiap ketika dan tiap waktu bisa kita lakukan. Tidak mengenal berhenti meski usia sudah kepala 6. Apalagi bagi kita yang masih cukup umur dan belia. Seharusnya lebih bergairahdalam mencar ilmu. Khususnya wacana Al-Alquran. Surat An-Nur ini di dalamnya banyak terdapat aturan tajwid yang beragam. Inilah pentingnya bila kita menganalisis tajwid. Pelajaran agama Islam tidak lepas dari problem hukum bacaan ini. Sebab, dengan itu kita akan bisa membaca secara tartil dan benar. Ada sebagagian para pelajar dan santri yang sering mengalami kesusahan dalam menganalisa tajwidnya. Tetapi dengan semangat pantang menyerah, sekaligus ada kesabaran, kami percaya usang kelamaan akan menjadi gampang. Permasalahan menganalisis aturan tajwid dari Surat An-Nur ayat 2 tidaklah sebuah persoalan sukar pada kesudahannya nanti. Baiklah, eksklusif saja kita simak uraian lengkapnya berikut. Penjelasan lengkap tentang aturan bacaan pada nomor-nomor di atas yakni 1. اَلزَّا = Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham masuk ke aksara zai. 2. وَالزَّا = Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa abjad syamsiyah zai. Dibaca idgham masuk ke aksara zai. 3. نِيْ = Mad orisinil atau mad thobi’i sebab abjad nun berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 4. فَا جْلِدُوْا = Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah jim disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 5. فَا جْلِدُوْا = Mad asli atau mad thobi’i alasannya adalah aksara dal berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 6. وَا = Mad orisinil atau mad thobi’i sebab aksara wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 7. حِدٍمِّنْهُمَا = Idgham bighunnah karena abjad dal berharakat kasrah tanwin berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 8. حِدٍمِّنْهُمَا = Idzhar sebab karakter nun sukun bertemu aksara ha. Dibaca terperinci. 9. حِدٍمِّنْهُمَا = Mad asli atau mad thobi’i alasannya aksara mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Baca juga Doa Turun Hujan Lengkap Arab Latin Dan Artinya. 10. جَلْدَةٍ ۖ وَّ = Idgham bighunnah alasannya huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu aksara wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. 11. لَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 12. كُمْ بِهِمَا = Ikhfa syafawi alasannya adalah abjad mim sukun bertemu abjad ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 13. كُمْ بِهِمَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 14. رَأْفَةٌفِيْ = Ikhfa alasannya aksara nun sukun berjumpa aksara fa. Cara membacanya kurang jelas dengan dengung dan ditahan 3 harakat. 15. فِيْ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah abjad fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 16. دِيْنِ = Mad asli atau mad thabi’i alasannya huruf dal berharakat kasrah berjumpa ya’ sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 17. دِيْنِ اللّٰهِ = Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh abjad hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya tipis. 18. اِنْ كُنْتُمْ = Ikhfa sebab karakter nun sukun berjumpa abjad kaf. Cara membacanya kurang jelas dengan dengung dan ditahan 3 harakat. Suaranya seperti “ng”. 19. كُنْتُمْ = Ikhfa karena abjad nun sukun berjumpa karakter ta. Cara membacanya samar-samar dengan dengung dan ditahan 3 harakat. 20. كُنْتُمْ تُؤْ = Idhzar syafawi alasannya adalah karakter mim sukun bertemu aksara ta. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali. 21. مِنُوْ = Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter nun berharakat dhammah berjumpa wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 22. بِا للّٰهِ = Tarqiq sebab lafaz Allah didahului oleh aksara hijaiyah ba’berharakat kasrah. Cara membacanya tipis. 23. وَالْيَوْ = Alif lam qamariyah alasannya karakter alif lam berjumpa abjad ya’. Dibaca terang. 24. وَالْيَوْ = Mad layn alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh abjad ya berharakat fathah. 25. الْاٰخِرِ = Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca terang. 26. الْاٰخِرِ = Mad badal sebab abjad mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat. 27. وَلْيَشْهَدْ = Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah dal disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan. 28. عَذَا = Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 29. بَهُمَا = Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah huruf mim berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 30. طَآئِفَةٌ = Mad wajib muttashil alasannya sebab huruf mad berjumpa hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 31. طَآئِفَةٌ مِّنَ = Idgham bighunnah alasannya adalah aksara ta berharakat dhamah tanwin berjumpa karakter mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat. 32. الْمُؤْ = Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam bertemu abjad mim. Dibaca terperinci. 33. مِنِيْنَ = Mad arid lissukun alasannya huruf mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 hingga 6 harakat. Kemudian tentang terjemah atau arti dari surat An-Nur ayat 2 adalah ” wanita yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan terhadap keduanya menghalangi kau untuk melakukan agama Allah, kalau kau beriman terhadap Allah, dan hari darul baka, dan hendaklah pelaksanaan eksekusi mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” Dengan mencar ilmu terus menerus, kita akan menjadi bakir. Termasuk dalam hal mempelajari aturan tajwid dari Surat An-Nur ayat 2 ini. Setelah bisa menganalisis tajwidnya, kita praktekkan di dalam membaca ayat Al-Quran. Semoga berfaedah untuk sahabat-sobat semuanya. Search Quran All Surah Pdf. Download Urdu Tafheem-ul-Quran Surah An-Nahl by Abul Ala Maududi in PDF Surah al-Ikhlas, or “Purity” or “Sincerity”, is the 112th Surah of the Quran, consisting of just four verses The first surah in the Quran is Surah al-Fatihah The Quran is a book of guidance for all of humanity, and per Islamic belief, Allah has promised that He will preserve 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Te0yxRo9UrQkIYDlOWOU7tQhxAlCO84-nxn-MOhA-xcewA5Qdyojdw==

Pezinaperempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. ( QS.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID xIvTGlgS7r9ESA3uVRgJ0bccAozfRuC1F9o8EGTJLX7lVo-ltdLY0w==
Danjanganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa. QS. An-Nur.
MKvS.
  • xt4951wuc0.pages.dev/202
  • xt4951wuc0.pages.dev/467
  • xt4951wuc0.pages.dev/108
  • xt4951wuc0.pages.dev/494
  • xt4951wuc0.pages.dev/412
  • xt4951wuc0.pages.dev/318
  • xt4951wuc0.pages.dev/240
  • xt4951wuc0.pages.dev/204
  • an nur ayat 2 tajwid